Kaledo Dimata Emil Salim

Meskipun sebagai orang Minang, namun Tokoh Nasional Prof. DR.Emil Salim tidak hanya membangkakan orang Minang, melainkan semua etnik juga menjadi kebanggannya. Termasuk warga Palu yang mendapat catatan khusus di hatinya.
Dalam suatu kegiatan kampanye Pemilu tahun 1982, di depan ribuan masa Golkar yang membanjiri Lapangan Bola Palu Putra, ia memuji calon Golkar, Prof.DR.A.M.Matulada sebagai Rektor Untad (ketika itu) dalam melahirkan tenaga-tenaga akhli mengapa Kampus Untad tidak di bangun di areal yang subur, melainkan di atas tanah yang gersang? Dijawabnya, karena menurut Matulada mahasiswa yang ditempa di atas tanah yang subur hanya akan melahirkan ahli-ahli yang tidak berbobot. Tapi kalau ia dilahirkan di daerah yang gersang dan tandus, maka percayalah Untad akan melahirkan pemimpim-pemimpin yang tahan banting. Bayangkan saja, ungkap Emil Salim, di tempat lain kalau orang membuat sup akan menggunakan daging sapi. Tapi di Palu ini, orang membuat sup justru dengan tulang sapi. Bayangkan saja kerasnya tulang sapi yang harus dikunyah..... Massa pun tertawa gemuruh menyambut ungkapan Emil Salim tersebut.
Dan setelah  sekian tahun lamanya sejak ungkapan Emil Salim tentang sup tulang sapi itu, makanan khas Kaili itu telah mengalami kemajuan dalam dunia kuliner daerah. Di Jalan Emi Saelan Palu sekarang, ada warung yang menjual menu  Kaledo tanpa tulang. Mungkin ini akibat gurauan Emil Salim, sehingga Kaledo perlu ditampilkan dengan cita rasa baru untuk bisa bersaing dengan Coto Makassar, Sop Kondro dari Sulawesi Selatan atau makanan khas daerah lainnya, seperti Rawon dari Jawa dan Sop Padang dari Sumatera Barat.(Soeria Lasny).


Benggawi Media Online Home

0 Response to "Kaledo Dimata Emil Salim"

Posting Komentar

PRIMBON RAMALAN JODOH SAKTI

Read more: BEBEN RASTA